Dalam dunia pendidikan, kurikulum merupakan tonggak
utama bagi keberlangsungan dan kesusksesan sebuah lembaga pendidikan. Kurikulum
yang dirancang dengan baik dapat memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan potensi-potensi dan bakat yang peserta didik miliki sehingga dapat mencetak
generasi bangsa yang berprestasi, berwawasan, dan berakhlak mulia. Oleh karena
itu, dari tahun ke tahun kurikulum selalu menjadi salah satu fokus perhatian
pemerintah untuk terus menerus dikembangkan atau diperbaharui.
Tapi saat ini
pendidikan di Indonesia sedang di hebohkan dengan masalah Kurikulum 2013, yang
kontroversi antara Dievaluasi, Dihentikan, Ditunda atau Dihapuskan. Karena
banyak artikel di media sosial maupun di media cetak menyatakan bahwa kurikulum
di hapuskan, padahal Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Anies Baswedan mengatakan akan segera mengevaluasi kurikulum 2013 yang digagas
oleh menteri sebelumnya (Muhammad Nuh) yang diterapkan di sekolah-sekolah di
tanah air. Hal itu dikarenakan metode pengajaran dari aturan itu sulit
diterapkan guru dan diterima siswa.
”Saya akan review kurikulum
2013, bukan dihapus. Evaluasinya karena keluhan dan penerapan di sekolah yang
sangat sulit. Observasi sedang kami lakukan agar cepat melakukan evaluasi,”
tegasnya kepada INDOPOS (Grup JPNN), seusai inspeksi mendadak di SMP Negeri 1,
Kota Depok, kemarin (14/11).
Faktanya di
lapangan memang menunjukan bahwa pengimplementasian kurikulum 2013 kurang
berhasil. Misalnya guru – guru yang mengikuti diklat pembekalan hanya 5 hari
apakah cukup dengan waktu sesingkat itu untuk memahami lalu menyampaikan kepada
muridnya ?. Terus isunya di SD pelajaran B.Inggris dan TIK di hapuskan dan
lebih menekankan Bahasa Daerah, memang bahasa daerah itu penting dan harus
dilestarikan sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya bangsa dan sebagai
cerminan rasa nasionalisme terhadap bangsa ini. Tetapi masalahnya B.Inggis
merupakan bahasa Internasional bahasa yang digunakan oleh masyarkat global masa
iya kita malah tidak mempelajari bahasa Internasional. Sebaiknya B.Inggris
tetap di berikan sedikit – sedikit untuk pengenalan agar siswa tidak buta
dengan bahasa Internasional tersebut. TIK pun isunya juga di hapuskan lohhhh?? Bukankah
IT penting di zaman yang serba canggih saat ini yang Apa-apa bisa dilakukan hanya
dengan menatap layar monitor, dengan gadget-gadget yang canggih yang terhubung
dengan internet, terus kalau di hapuskan bukan kah malah membuat siswa menjadi
generasi-generasi yang gaptek yang tidak tau teknologi-teknologi yang sedang
berkembang saat ini.
Kita lihat saja bagaimana kedepanya nasib Kurikulum tersebut
apakah Dievaluasi, Dihentikan, Ditunda atau Dihapuskan ????
0 komentar:
Posting Komentar