Jumat, 26 Desember 2014

Guru Pencetak Generasi Muda Berkualitas

Diposting oleh hanif primayanti di 04.16 0 komentar


Guru Teladan adalah seorang perancang masa depan generasi muda bangsa yang berkwalitas. Melalui tanganya, masa depan generasi muda penerus bangsa akan ditentukan, sukses atau tidaknya baik atau buruknya guru merupakan penentu terbesar. Perilaku dan teladan akan  berdampak  besar terhadap perkembangan peserta didik tetapi perubahan tersebut tidak akan tampak seketika itu tetapi kelak di kemudian hari. Karena itu, tugas guru teladan tidaklah mudah. Sebagaimana yang diungkapkan Ki Hajar Dewantoro “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangunkarso, tut wuri handayani”. Melalui pemberian teladan, kerja keras dan motivasi kepada peserta pendidik, keberadaan seorang guru teladan sangat diperlukan dalam mencetak generasi muda serta sebagai ilmu pengetahuan dan berkepribadian yang luhur sehingga akan mecetak generasi muda yang berkwalitas penerus bangsa.
Kriteria guru teladan :
Pertama, Karakteristik Akidah, Akhlak dan Prilaku, yaitu: Guru harus mempunyai akhlak yang mulia, berkelakuan baik, dan menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan hal itu, baik di dalam maupun di luar kelas. Mampu mengatur waktu dengan baik, dan iklas dalam mengamalkan ilmu. Guru harus bisa menjadi teladan siswa-siswa dalam segala perkataan, perbuatan dan prilaku. Guru harus selalu jujur, adil, berkata yang baik, dan memberi nasihat serta pengarahan kepada anak didik.
Umar ibn Utbah, berpesan kepada pendidik anaknya: “Hendaknya dalam memperbaiki anakku, kamu perbaiki dirimu dahulu. Mata mereka mengikutimu. Yang baik menurut mereka adalah apa yang kamu perbuat. Dan yang buruk menurut mereka adalah apa yang kamu tinggalkan.”
Kedua, Karakteristik Profesional. Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Risalah yang diemban guru sangat agung. Seorang guru harus memiliki bekal dan persiapan agar dapat menjalankan profesinya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi seorang guru dan dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, Menguasai materi pelajaran dengan matang melebihi siswa-siswanya dan mampu memberikan pemahaman kepada mereka secara baik,harus menguasai cara-cara menyampaikan materi dan cara mengajar siswa – siswanya.

Selasa, 23 Desember 2014

Mana Raport ku..... ?????

Diposting oleh hanif primayanti di 06.09 0 komentar
                      pict from google pict

             Sabtu 20 desember lalu seharusnya hari dimana pembagian raport untuk anak sekolah. Pasti banyak siswa dan wali siswa bertanya - tanya, sudah liburan kenapa raport belum dibagikan?, dan ternyata jawabanya  karena ada sebagian sekolah mungkin tidak hanya sebagian tetapi mungkin banyak sekolah yang terpaksa untuk menunda membagikan raport para siswanya dikarenakan banyak guru yang kesulitan untuk mengisi ranah penilaian kognitif, afektif dan psikomotor atau keterampilan. Dan itu butuh waktu agak lama, sebab harus dilaksanakan secara detail dan nilai-nilai angka yang dijabarkan menjadi nilai huruf. Termasuk di sekolah Ibu saya yang memberikan kebijakan untuk membagikan raport nanti ketika siswa telah usai liburan di karenakan banyak guru-guru yang kesulitan untuk mengisi raport, dan banyak guru-guru senior yang tidak pandai mengoprasikan laptop atau komputer sehingga tidak bisa mengoprasikan aplikasi untuk mengisi raport tersebut.

            Dulu ketika saya sekolah SD sampai SMA sistem penilaian berlangsung tiap semester. Perbedaan yang mencolok antara dulu dan sekarang yaitu dalam masalah rangking. Pembagian raport, saat yang mendebarkan. Ketika diumumkan siapa yang meraih peringkat 1, 2, dan 3 dipanggil ke depan kelas untuk diberikan hadiah.  Walaupun hadiahnya hanya buku tulis dan alat tulis, tapi rasanya sudah senang sekali. Ada rasa bangga, ada pengakuan, ada pujian dan ada tepuk tangan dari teman –teman, guru dan orang tua.

Tapi sekarang, kebijakan di kurikulum 2013 yang menghapuskan sistem penilaian rangking membuat pembagian raport tak aga gregetnya lagi, yang biasanya deg...deg an dapat rangking berapa. Salah satu alasannya adalah anak tidak mungkin menguasai dan pandai pada setiap bidang. Jadi dalam sistem rangking, seolah-olah yang rangking 1 menguasai dan terpandai  pada semua bidang pelajaran. Kalau pada raport 2013 alasanya kenapa tidak menggunakan sistem rangking karena konsep rapor akan diisi dengan narasi positif. Narasi tersebut akan menggambarkan kemampuan dan penguasaan anak dalam bidang apa saja. Narasi positif itu diharapkan dapat memunculkan rasa percaya diri peserta didik. Anak yang menonjol di bagian mana atau di bidang apa, itu yang kita munculkan. Kita akan memberikan sugesti kepada anak.  Menurut Ramon, ada tiga hal pokok yang menjadi poin penilaian siswa. Ketiga hal itu adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain membangkitkan rasa percaya diri, dengan rapor model itu diharapkan anak juga tidak terbebani. Artinya, mereka tidak terbebani secara psikologis. Kita ikuti saja bagaimana peraturan yang dibuat pemerintah semoga pendidikan di Indonesia kita ini menjadi semakin lebih baik lagi :)

Senin, 22 Desember 2014

Lumayanlah Diklat Gratis :D !!!!!!

Diposting oleh hanif primayanti di 19.09 0 komentar


         Ceritanya berawal pas aku nganterin kanjeng mami buat diklat di Gedung PGRI Magetan agak manja gitu kalau aku libur kemana-mana minta anter, seumur-umur baru kali ini masuk gedung PGRI kapan lagi coba bisa masuk kalau gag pas sama ibu gini, awalnya aku tidak mau ikut masuk Cuma ingin mengantar saja tetapi sama panitianya yang juga teman ibu saya di panggil suruh masuk, haha dalam hati ngomong sendiri rumayan lah bisa ikutan diklat gratis, dapat ilmu gratis dan masih dapet jatah makan dan materi sama seperti peserta yang lain hahahahaha rumayan rumayan \. Dan Apa ternyata yang terjadi woow banget hampir penuh gedungnya dengan peserta diklat yang kira - kira 900 orang lebih. Mungkin karena diklatnya bersertifikat kali ya jadi pesertanya banyak sekali :-D, aku berasa paling muda di dalem gedung itu hahahahaha. Dan tau gag bahasanya pun tak lepas dari kontrofersi masalah K-13 yang sedang fenomenal di dunia pendidikan Indonesia, dan ternya benar banyak guru – guru yang kesulitan untuk mengimplementasikan k-13, kata satah satu audien kalau di kelas rendah mungkin tidak ada kesulitan, tetapi kalau di kelas tinggi tentunya cukup sulit. Misalnya materi ASEAN bagaiaman bila di intregasikan pada pelajaran lain???, aku pikir iya juga sih ya kalau kelas tinggi gimana ikutan bingung sendiri mikirinya maklum lah masih kuliah belum terjun langsung jadi hanya tau teori-teori k-13 saja. ohhh iya ada hal yang membuat saya kaget dan tertawa pas ada salah satu peserta diklat bercerita ketika di adakan ulangan semester di SD tempatnya mengajar setelah ulangan usai kepala sekolah meminta menyisihkan jawaban sesuai pelajaran bahasa indonesia sendiri, matematika sendiri dst katanya biar tidak susah untuk menilainya padahal kan kalau di k-13 pelajaranya sesuai tema dan pelajaran sudah di intregasikan, dan faktanya masih ada beberapa guru sampai kepala sekolah kesulitanuntuk membuat penilaian atau evaluasi.

 
Hal yang membuat terkejut ketika salah seorang peserta diklat di sebelah saya seorang guru senior kira – kira umurnya 50 tahun berkata kepada saya “ yang muda saja yang belajar mbak kalau yang sudah tua – tua seperti saya sudah malas untuk belajar” begitulah katanya pas ngeliat aku baca naskah materinya, tetapi setidaknya ibu tersebut masih mau mengikuti diklat – diklat seperti itu walaupun sudah berkata malas belajar tetapi tetap bisa menambah pengetahuan dari kegiatan – kegiatan seperti itu.Tapi ironis setelah selesai istirahat makan siang banayak peserta diklat yang tidak kembali padahal acaranya berlanjut setelah makan siang sampe sekitar jam 5 sore. tetapi banyak peserta diklat yang memilih pulang.
Hari kedua saya ikut dikat lagi dan ternyata peserta yang datang mungkin hanya setengah dari peserta hari pertama hahahaha sepi jadinya, beda dengan hari pertama apa lagi setelah jam 12 siang banyak yang meninggalkan ruangan padahal acaranya belum selesai, tapi memang menurut saya diklat hari ke 2 membosan kan pembicaranya pun kurang menarik terlalu monoton, dan tidak sesuai dengan yang saya bayangkan. saya kira yang di bahas Asesement Pembelajaran K-13 teryata bukan yang di bahas malah macam-macam penilaian sama model, strategi pembelajaran kalau itu sih aku udah pelajarin di kampus :D  Yang saya dapat dari dikat gratis tersebut cukup banyak pengalaman ilmu dan melihat langsung dunia saya seperti apa jika kelak nanti saya menjadi seorang guru. saya tahu siapa Ketua PGRI, Kepala Dinas Pendidikan Magetan seperti apa orangnya kalau tidak ikut acara seperti ini mungkin saya tidak pernah tau dan tidak pernah melihat mereka, bedanya mungkin peserta yang lain diklat dapat ilmu dan sertifikat saya dapat ilmu dan pengalaman :-D namanya juga gratisan ya nggak dapat sertifikat lah. Sekian cerita dari saya :)

Sabtu, 20 Desember 2014

Bagaimana Nasib Kurikulum 2013 ??????

Diposting oleh hanif primayanti di 07.14 0 komentar
                                                                                             pict from Instagram #Kurikulum2013



Dalam dunia pendidikan, kurikulum merupakan tonggak utama bagi keberlangsungan dan kesusksesan sebuah lembaga pendidikan. Kurikulum yang dirancang dengan baik dapat memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi-potensi dan bakat  yang peserta didik miliki sehingga dapat mencetak generasi bangsa yang berprestasi, berwawasan, dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, dari tahun ke tahun kurikulum selalu menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah untuk terus menerus dikembangkan atau diperbaharui.
            Tapi saat ini pendidikan di Indonesia sedang di hebohkan dengan masalah Kurikulum 2013, yang kontroversi antara Dievaluasi, Dihentikan, Ditunda atau Dihapuskan. Karena banyak artikel di media sosial maupun di media cetak menyatakan bahwa kurikulum di hapuskan, padahal Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengatakan akan segera mengevaluasi kurikulum 2013 yang digagas oleh menteri sebelumnya (Muhammad Nuh) yang diterapkan di sekolah-sekolah di tanah air. Hal itu dikarenakan metode pengajaran dari aturan itu sulit diterapkan guru dan diterima siswa.
Saya akan review kurikulum 2013, bukan dihapus. Evaluasinya karena keluhan dan penerapan di sekolah yang sangat sulit. Observasi sedang kami lakukan agar cepat melakukan evaluasi,” tegasnya kepada INDOPOS (Grup JPNN), seusai inspeksi mendadak di SMP Negeri 1, Kota Depok, kemarin (14/11).
            Faktanya di lapangan memang menunjukan bahwa pengimplementasian kurikulum 2013 kurang berhasil. Misalnya guru – guru yang mengikuti diklat pembekalan hanya 5 hari apakah cukup dengan waktu sesingkat itu untuk memahami lalu menyampaikan kepada muridnya ?. Terus isunya di SD pelajaran B.Inggris dan TIK di hapuskan dan lebih menekankan Bahasa Daerah, memang bahasa daerah itu penting dan harus dilestarikan sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya bangsa dan sebagai cerminan rasa nasionalisme terhadap bangsa ini. Tetapi masalahnya B.Inggis merupakan bahasa Internasional bahasa yang digunakan oleh masyarkat global masa iya kita malah tidak mempelajari bahasa Internasional. Sebaiknya B.Inggris tetap di berikan sedikit – sedikit untuk pengenalan agar siswa tidak buta dengan bahasa Internasional tersebut. TIK pun isunya juga di hapuskan lohhhh?? Bukankah IT penting di zaman yang serba canggih saat ini yang Apa-apa bisa dilakukan hanya dengan menatap layar monitor, dengan gadget-gadget yang canggih yang terhubung dengan internet, terus kalau di hapuskan bukan kah malah membuat siswa menjadi generasi-generasi yang gaptek yang tidak tau teknologi-teknologi yang sedang berkembang saat ini.
Kita lihat saja bagaimana kedepanya nasib Kurikulum tersebut apakah Dievaluasi, Dihentikan, Ditunda atau Dihapuskan ????

Kamis, 04 Desember 2014

Artikel Membaca Bahasa Jawa

Diposting oleh hanif primayanti di 22.40 0 komentar


A.   Purwaka

Maca iku proses sing digawa lan digunakake dening maca kanggo njaluk pesen kanggo sedulur déning panganggité, liwat media tembung-tembung utawa ditulis basa. (Tarin 1979: 7). Kemampuan kanggo maca apik, bener, akurat, lan cepet isih kanggo banget, malah luwih penting. Sayange, sawetara mahasiswa sing weruh saka kurang e lan kelemahane ing kemampuan maca.
Ing negara proses saka kaping, minangka saiki dibutuhake punika kemampuan kanggo menehi hasil karo liya lan kahanan mengkono suwene, akurat, lan efektif supaya siswa bisa njupuk kauntungan saka informasi lan menehi ngoptimalake kemampuan apik lan nengen kanggo masa depan saka urip lan kauripan e. Ora angel yen mung mung diwaca. Kabeh sing wis sinau maca. Nanging masalah iku carane maca wacana teks sing bisa maca cepet, gampang mangertos, lan gampang kanggo elinga.
maca punika ategese ruwet sing kalebu iku ora mung nggawakake nulis nanging uga kalebu visual kegiatan, pikiran, psikolinguistik, lan metakognitif. Minangka visual proses maca proses njarwakake ditulis simbol (huruf) menyang ngandika tembung. Minangka proses pikiraken, maca pangenalan tembung kalebu aktifitas, harfiah pangerten, kritis maca interpretasi, lan kreatif pangerten. Nguripake pangenalan tembung bisa maca tembung kanthi nggunakake kamus (Crawley lan Mountain, 1995).

Perkembangan ilmu lan teknologi dening nggawe penegetahuan wong sing seneng sinau. Efektif proses sinau antarane liya dening maca. Wong sing seneng maca kanggo ngewehi kawruh lan pemahaman anyar sing bakal luwih nambah pengetahuan supaya padha luwih bisa ketemu tantangan urip ing mangsa ngarep.

Burns, dkk (1996) disaranake yen duweni kemapuan  maca iku penting ing masyarakat terpelajar. Nanging, bocah sing ora ngerti pentinge maca ora bakal duweni motivasi kanggo sinau. Sinau  maca punika usaha sing terus-terusan, lan bocah sing weruh nilaine maca yaiku aktivitas pribadi bakal luwih aktif sinau saka sing ora nemokake  manfaat saka maca. Maca liyane penting ing gesang melu liyane Komplek aktivitas maca. Saben aspek kauripan sing nglibatake maca. Dalan pratandha ngarahake wong lelungan kerep ngrambah pungkasan, ngandhani sopir saka dalan beboyo, lan ngélingaké aturan lalu-lintas dhewe.
Kejabi, kemampuan kanggo maca punika kasunyatan panjaluk saka saben dinten manungsa. Bacaan saka koran sing diterbitake saben dina. Meledake informasi nggawe meksa ing guru nyiyapake maos ngemot informasi sing cocok kanggo siswa-siswa ne. Senajan ora kabeh informasi perlu diwaca, nanging jinis-jinis tartamtu maos sing pas kabutuhan lan kapentingan kita kudu diwaca. Senajan informasi bisa ditemokaké ing media liyane kayata televisi lan radio, nanging peran saka maca ora bisa diganti. Maca isih duweni peran penting ing saben dinten gesang amarga ora kabeh informasi bisa dipikolehi saka media televisi lan radio.

A.   ANDHARAN

1.    Tegese ketrampilan Maca
Ketrampilan maca minangka salah siji saka aspèk saka aspèk papat basa ketrampilan biasane diserahne kanggo tanggung jawab guru Indonesia. Sampeyan perlu dilurusake supaya ana panganggep. Saben guru ing sembarang subyek kudu bagéyan tanggung jawab kanggo kemampuan sing diduweni siswa, amarga faktor unggul kanggo nemtokake sukses sinau  saka siswa yaiku sinau duwe karepan lan kemampuan kanggo maca sing diduweni dening siswa piyambak.
Saben ketrampilan duweni kaluwihan ben siswa iso cedak menyang ketrampilan liyane. ben éntuk ketrampilan basa, biasane liwat urutan sesambetan, miwiti lingkungan kulawarga sadurunge anak sekolah, sinau kanggo ngrungokake lan nganggo ndeleng, sawise sekolah banjur kanggo sinau kanggo maca lan nulis.
Saka jaman model saka maca wis tansah dipengaruhi pembangunan peradaban manungsa lan ilmu. Ing 1950-an lan 1960-an dipengaruhi definisi saka maca model lan maca panjelasan, ing taun 1970-an wungu model lan teori maca sing diwiwiti saka layar ngremboko psikolog, kognitif psikologi, psikolinguistik informasi proses, déné ing taun 1980-an proses maca dipengaruhi eksperimen psikologi.
 Maca iku ketrampilan sing mbutuhake duweni ketrampilan intensif latihan, lan fokus (Akhmad Slamet Harjasujana, 1997: 103). Aktivitas lan maca tugas penting banget ing amargi iki aktivitas bakal nemtokake kualitas lan sukses siswa minangka siswa ing pasinaon. Guru ing sekolah kudu bisa nambah semangat siswa ing rong aspèk, yaiku kemampuan kanggo maca. Iku guru Indonesia perlu milih cara sing cocok kanggo nylametaké minangka kadhaptar ing kurikulum sekolah dhuwur. Miturut Subyakto (1988: 148), ketrampilan maca cepet kathah mikir ananging mung maca cepet-cepet ora efektif lan efisien. Mangkono siswa sing ora bisa maca alon ngrampungake tugas ing wektu tartamtu.

2.    Jinise Maca
A.    Maca ing jero ati
Maca banter proses maca sing isine sesambungan maca (banter) kanggo liyane. Amarga sesambungan isi maca, banjur maca ora mung dibutuhake kanggo bisa nggawakake banter simbol-simbol saka swara basa, nanging uga samesthine kanggo bisa kanggo nindakake pesen pengaolahan DLL utawa makna sing ana ing simbol-simbol saka swara basa bisa sedulur cetha lan kanthi dening sing krungu. Mangkono, iku cetha sing proses nyata maca banter ora gampang. Soedarso (1998: 18) ngomong aku maca banter luwih angel saka maca meneng.
B.    Maca Ekstensif
Maca Ekstensif  digunakake dileksanakake kanti luas. Ing siswa sing diwenehi kebebasan lan keluwesan ing syarat-syarat gadhah loro jinis lan orane katrangan saka maca bahan. Program maca ekstensif ono gunane ing nyediakake macem-macem sing penteng soko sudhut pengalaman kanggo siswa sing ngikuti dewek e. Maca Ekstensif iku duweni 3 jenis yoiku :
1.    Maca Survey
Maca survey yaiku maca sing kalebu jenis kegiatan supaya kanggo nemtokake Ringkesan umum saka kahanan saka isi lan orane katrangan saka maca materi kanggo bisa maca. Mulane, perakteknya maca mung ndeleng utawa nliti maos sing dianggep wigati. Contone, judhul, jeneng penulis bebarengan karo kang wicara, judhul, bab lan sub-bab, dhaftar indeks utawa dhaptar buku referensi kang digunakake. Mangkono maca yaiku ora maca survey nyata. Mangkono, iku bisa ngandika prabaca Urut saka kegiatan.
2.    Maca Sekilas
Maca sekilas utawa maca skiming iku jenis maca sing ndadekake mata dheleng mindah cepet lan mrehatekake kanggo goleki bahan sing ditulis lan mrehatekke tulisan kanggo materi sing ditulis kanggo ngupaya lan diwenehi informasi cepet (Taringan, 1990: 32). Soedarso (1998: 32) nemtokake skimming minangka maca ketrampilan sing disusun runtut diwenehi kasil efisiensi.
3.    Maca Dangkal
Maca punika Sejatine sing maca entheng kanggo ngolehke pangerten cethek banget utawa jero, saka materi kanggo maca. Jinis maca biasane rampung nalika maca iku duweni niat ngupaya penggalihipun dhumateng utawa rasa seneng. Mulane, sembarang jenis maca bener jenis cahya maca. Contone, majalah, novel, crita cekak lan ing. Entheng maca iki wis rampung karo anteng
4.    Maca Intensif
Maca Intensif, yaiku program maca sing digawa metu kasebut kanthi teliti. Ing maca, siswa mung maca siji utawa saperangan pilihanipun saka maca materi dhuwur. Program maca intensif iku gaweyan kanggo numbuhake lan ngasah ketrampilan maca kritis. Maca Intensif iku diweni 6 jenis yoiku :
1.    Maca Teliti
Maca teliti yakuwi mangertos ing rinci gagasan sing ana ing teks bacaan kanggo ndeleng organisasi nulis utawa pendekatan sing digunakake dening penulis. Maca ing prakara liyane dibutuhake kanggo bisa ngenali lan nyambungne gagasan anatara loro sing ana ing ukara sarta ing saben paragraf.
2.    Maca pemahaman
Miturut Taringan (1986: 56) maca pemahaman iku jenis maca sing bertujuan mangertos standar utawa aturan sastra, kritis review, nulis drama, sarta pola-pola fiksi.
3.    Maca kritis
Maca kritis jenis maca sing wis rampung  secoro bijaksono, kebak tenggang rasa, mendalam, evaluatif, lan analisis, lan ora mung katon kasalahan.

4.    Maca ide
maca ide yoiku jenis maca sing bertujuan kanggo ngupaya, diwenehi lan nggunakke gagasan sing ana ing wacana. Miturut Taringan (1986: 56) maca ide yaiku maca kegiatan sing bertujuan kanggo nemokake jawaban utawa maca pitakonan ing ngisor iki: (a) apa iku judhul apik utawa topik; (B) prakara kang dikupas utawa nyebar ing sastra; (C) apa iku sing sinau lan dileksanakake dening tokoh.
5.    Maca bahasa asing
Maca bahasa asing yaiku  maca ing tingkat ngisor umume duweni tujuan  kanggo nambah kaweruh lan kanggo ngeembangake kosa kata, ing tataran sing luweh luas bertujuan  kanggo entukake  kefasihan.
6.    Maca sastra
Maca sastra yaiku kegiatan maca karya sastra, salah siji ing hubungane karo kepentingan apresiasi, karo kapentingan hubungan studi lan kapentingan pengkajian.
5.    Maca Literal, Kritis lan Kreatif
Maca Literal yaiku kegiatan maca sebates ngenali lan dijupuk makna wis tinulis sing tertera. Iki tegese maca mung nyoba kanggo dijupuk informasi sing dumunung secara litera ing sastra lan ora nyoba kanggo dijupuk makna sing luwih, makna wis diwenehake.
Maca kritis jenis maca sing wis dilaksanake kanti bijaksana, kebak tenggang rasa, ambane, evaluasi, lan analisis, lan ora mung sanes hamung kesalahan wae. Miturut maca kritis maca bakal bisa mencamke maneh apa kang maca, lan bakal duweni kapercayan luwih stabil yen maca tanpa gaweyan pikiran kritis.
Maca kreatif yaiku maca kanggo njaluk Nilai ditambahaké ing kawruh anyar sing ana ing wacana dening cara Ngenali gagasan sing nonjol utawa nggabungke sadurunge angsal kawruh.

3.    Materi Penyinaone
Materi sing diajarne ing panyinaon SD yaiku materi sing enek hubungane karo maca. Ngenalne murid karo tembung-tembung sing ana ing bahasa jawa supaya murid – murid iku iso moco tembung utawa bacaan bahasa jawa kanti bener, lan iso ngelestareake budaya ne wong jowo yoiku anggawe coro migunakake bahasa jawa kanti bener. Ora mung ngenalne tembung-tembung tapi uga ngajarne piye maca ne sing bener. Kena apa kudu diajarne ?
Amarga kaya sing awake dhewe weruh menawa murid SD iku isih akeh sing durung bisa nganggo tembung – tembung bahasa jawa kanthi bener. Menawa ora diajarne saka cilik, mengko bakal kedadean eneke luput ing arti utawa makna saka kata iku, lan mestine bakal ngalangi proses omong-omongan ing urip bendinane lan iso ngilangake budaya jowo sue-sue.
Misale ing panyinaon Bahasa Jawa SD Kelas 3 Semester 1
Misale guru ngewehi coonto macane cerita ing ngisor iki, banjur di baleni murid – murid e trus guru nilai wes bener opo durung anggone murid e maca wacanan iku.
“Ana sawijining pemburu sing kasil manah menjangan gedhi ning alas, banjur menjangan digendong arep digawa mulih. Ndilalahe neng tengah ndalan dheweke weruh Gajah lemu sing lagi leyeh-leyeh ning ngisor wit gori. Pemburu ngetokke tombak banjur nginceng Gajah lemu kuwi.  Ananging  sakdurunge tombak dioncalake, Gajahe tangi,  marani Pemburu terus nggubet awake pemburu nanggo tlalene.”

4.    Pengembangan
a.    Media Pelajaran Maca
Media pelajaran yaiku kabeh sing bisa dimanfaatake ing pelajaran. Djamarah (2006:122) ngarani yaiku media pelajaran nganggo alat bantu pelajaran sing dimanfaatake ngelancarakake dalane tujuan pelajaran. Mangakane, nggunakake alat bantu ora bisa kanggo sekarepe dewe miturut karepe atine guru ing upaya ngelaksanakake lakune pelajaran, ketika kegiatan pelajaran ing njero ruang kelas. Ananging, kudu nggatekake lan mempertimbangkan renone peserta didik supaya tujuane pelajaran bisa tercapai.Media pelajaran akeh renone lan Rudy Brets (Sudrajat, 2008), mengidentivikasi ana pitu klasifikasi media, yaiku :
1.    Media audio visual gerak, tuladhane: film suara, pita video
2.    Media audio visual diam, tuladhane: film rangkai suara, halaman suara,lan sak liyane.
3.    Audio semi gerak, tuladhane: tulisan jauh bersuara,
4.    Media visual bergerak, tuladhane: film bisu,
5.    Media visual diam, tuladhane: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu,
6.    Media audio, tuladhane: radio, telepon, pita audio,
7.    Media cetak, tuladhane: buku, modul, bahan ajar mandiri.
b.    Teknik Maca
Piwulange maca sing tujuane nganggo lancare maca. Ingkang kegiatan iki kudu nggatekne lafal kata, intonasi frase, intonasi kalimat, lan isine wavcanan iku. Piwulang maca teknik ana lara, yaiku piwulang maca lan piwulang macakne. Piwulang maca yaiku kegiatan maca kanggo keperluane sing maca lan sing ngerungokake. Yen piwulang macakne yaiku sing maca nglakoni kegiatan iku luwih akeh sing ditujuake kanggo wong liyo.
1.    Maca ing njero ati
Maca aktivitas dijupuk gagasan utama saka materi maca. Ngarahake kanggo njupuk informasi saka wacana maca karo pangerten isi jumbuh lan kasebut kanthi teliti. Iki jenis maca, kang melu loro mata lan memori tegese. Way dijupuk kanggo nyilikake kelemahane umum rampung dening utami anak sekolah:
a.    Ing anak padha marang kanggo nyepetake maca. Ing cara iki anak sing tambah akeh mungel swara nemu liyane maca; nalika anak padha akeh maca kurang bakal oleh asil banter swara.
b.    Kanggo nyegah anak ngapusi, guru bisa nyoba bebener sing maca dening nyediakake sawetara pitakonan sing pengeling-eling teks. Bedane maca lan maca teknik maca ing njero ati yaiku:
1.    Maca teknik wis bisa awit saka bocah kelas siji SD.
2.    Maca ing njero ati lagi bisa diawiti saka bocah kelas telu SD.
3.    Maca ing njero ati disiapake kanggo kumpulan wong sing wis gede utawa wong-wong sing wis tua.
4.    Maca ing njero ati diwenehne kanggo siswa sing isih belajaran amarga jembar yen ana lafal sing dibenerake, intonasi, jeda, karo guru.
5.    Maca ing ati aktif digunakake ing mata lan pengeling-eling
6.    Maca teknik saliyane kanggo ing mripat lan pengeling-eling ing Saliyane liya saka tutuk minangka sumber swara.
7.    frekuensi (nomer) menehi pawulangan maca ing luwih bahan ati dikuwasani dening liyane lan liyane anak sing diwenehi. Ing kontras kanggo sampurna saka luwih duwur kanggo maca teknik kelas dikuwasani dening anak kurang lan kurang.
8.    Maca kepentinga teknik bisa rampung kanggo wong liya, kaya guru, kanca-kanca, kelompok lan ing. Uga aku. Bisu maca mung kanggo marga saka maca dhewe.
9.    Golek liyane maca maca maca dilakokake karo jantung tinimbang teknik dipun ginakaken dening maca.
2.    Maca Basa
Duwe ing umum karo  maca ing jero ati. Ngarahake mangertos in saka lan rusak Indonesia lan bisa aplikasi ing macem-macem formulir basa lan kahanan. Saka pawulangan kanggo maca basa, mahasiswa wis samesthine kanggo nambah kaweruh ing syarat-syarat :
a)    Kawruh bab tanah-nggunakake tembung tatanan (morfologi).
b)    Kawruh bab Indonesia sintaksis (Syntax).
c)    Kawruh ing masalah Indonesia nulis.
d)    Kawruh Indonesia kosa kata.
e)    Bisa kanggo nanggepi lan njelasno informasi sing digawe serep saka ukara sawetara banjur mbentuk wacana.
3.    Maca Sastra.
Maca kagiyatan kanggo nambah sawetara Gede saka informasi ilmu sing ora dijupuk ing sekolah, bocah berkembang kaweruh, menehi Bandjor kanggo anak lan abot maca, lan seneng kaendahan maca. Kadang guru Tukang rawuh kanggo ngene, kanggo ngatasi iku, ing sekolah perpustakaan maca diwenehi subjek.
4.    Maca cepet.
Dimaksudake sing siswa ing rerumput bisa maca lancar lan bisa ngerti mlaku lan kasebut kanthi teliti. Kagiyatan iki wis rampung tanpa nyuara gawe maca lancar, guru kapisan nerangake tembung sing mahasiswa sing samesthine dingerteni lan ungkapan sing anyar.
Bab-bab sing kudu digatekake guru:
1)    perlu kahanan sing sepi.
2)    Anak sing dilatih nyepetake mripat target, supaya ing wektu cendhak kanggo nggayuh baris sing maksimal.
3)    Anak rakulino utawa dilatih ora kanggo nggawe swara nalika maca cepet.
4)    Guru olahraga siswa nggoleki inti maca ora dumunung ing tembung, frasa, utawa ukara nanging yen cilik utawa paragraf.
5)    Murid-murid sing dilatih kanggo nambah rasa seneng jumlah tembung ing wektu sing di tentokne.
5.    Maca Endah.
Maca endah kadhangkala disebut emosi maca minangka hubungane kaendahan utawa estetika sing nambah emosi utawa maca utawa pamiyarsa raos. Dislametake ing pawulangan punika siswa bisa oleh sumber saka kaendahan utawa kaendahan asale basa maca.
6.    Endah Maca Bahan Pelajaran .
Bahan sing bisa diginakan kanggo memulang maca puisi iku ayu, lirik prosa, prosa sastra lingkungan, biasa maos ing wangun dialog, komik lan bisa uga drama.

c.    cara pawulangan kanggo maca yoiku:
1)    Maca Teknik Ringkesan (skimming).
Iki teknik wis rampung dening wektu wong maca cetha. Yen sampeyan nggoleki kanggo buku ing perpustakaan, buku cepet ngenali isi kanthi mbukak Tabel saka isi, maca purwaka utawa bali halaman tutup, sampeyan kudu nindakake skimming. Ing pasuryan saka maca, sampeyan kudu nambani ing sesuai karo maksud. Yen bukti lan rincian sampeyan ora perlu, lompati sing bagean iku. Carane maca sing mung kanggo njaluk gagasan ingkang utama diarani skimming. Skimming ora mung Sapuan kaca buku, nanging rodo piranti maca ketrampilan runtut diwenehi kasil sing ringkes, kanggo njaluk macem-macem tujuan, contone:
a)    Ngenalake judhul wacana.
b)    Ngerteni pendapate uwong.
c)    Ngolehake penting bagean diperluake sing tanpa maca sekabehane.
d)    Mangerti bab nulis, urutan idea utama.
e)    Penyegeran.
2)    Teknik Maca scanner (mindhai). Yoiku mindhai teknik kangge ngolehne maca maca informasi tanpa sing lio-lio. dadi, langsung neng masalah sing digoleki IE bukti tartamtu utawa informasi tartamtu. Kegiatan iki kudu rampung cepet lan kanthi.
3)    SQ3R yoiku teknik dibeberke ing ndhuwur umum digunakake ing kacepetan maca. Ing ngisor iki, kita bakal ngrembug technique SQ3R umume digunakake ing maca pangerten. SQ3R teknik maca sing kasusun saka limang langkah: Survey, Pitakonan, maca.

B. DUDUTAN
Ing maca sinau iku proses singing ing ono Jero dikarepakae kelas bisa menehi roso kesengsem nyenengake kanggo mahasiswa. Soko bakal sing nyenengake disenengi karo siswane Amarga ora Marai bosen. Proses sinau nyenengake sing kudu terus diterapake karo Saben guru. Ing Isine Pemerintah Indonesia Regulasi No 19 Taun 2005 ing Pendidikan Nasional Standar, Bab IV ana hubungane karo proses standar disebutake yaiku Isine bab: 19: Proses sinau ing satuan pendidikan banjur dilaksanakake interaktif, inspiratif, nyenengke, nantang, memotivaasi kanggo siswa melu aktif, Ian karo menehi sing cukup inisiatif , kreatifitas, lan kemandiriane sing karo njajal kemampuan, kapentingan lan lan fisike pembangunan karo psikologise siswa. Ing njero basa Jawa kurikulum subyek, ana Isine Papat aspèk basa siswa sing kudu kontrol karo lanang sakbare suwek Sinau Indonesia pawulangan, yaiku ngrungokake rasio, ngomong, maca lan nulis. Aspèk maca sing ora ana ing posisi supaya angel yen dibedakne karo nulis. Sing kudu digatekake njero ing Ing kemampuan njero yaiku maca maca Saka lan kemampuan ngolah wacanan informasi. Lancare maca lan apike bisa wacanan menehi pengaruhe siswa kanggo minate maca banjur kudu guru nggatekake kemampuane tingkat lan minate maca mahasiswa. Arane guru manungsa waé bisa melu cara diwenehne menehi kepenaken kanggo gurune dewe kanggo milih learning ing njerone Amarga uwis guru ngerti karo kondisine mahasiswa. Sukan bisnis pribadi yaiku maca maca ngulinakake siswa ngembangkake kemampauane lan lan kecepetane. Banjur bisa ngembangkake lan ngunggahne maca skills mahasiswa, guru nduwe paling sithik tanggung jawab ana enem macem utama sing, yaiku:
a)    Nggedekake banjur mahasiswa nemu siswa bisa ngerti asal saka lan keadaane usule budayane.
b)    Mulang swara (basa) lan makna tembung anyar;
c)    Mulang swara saka basa lan simbol sesambetan lan simbol;
d)    Ngewangi siswa ngerti struktur ukara sing angel kanggo siswa;
e)    Mulang pangerten skills kanggo siswa;
f)     Ngewangi siswa kanggo nambah maca kacepetan.


Kapustakaan
Admin. 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Membaca. (diakses pada 09-10-2014)
Agung Pramono. 2012. Ketrampilan Bahasa Indonesia. Madiun. IKIP PGRI Madiun
Dr. Farida Rahim, M.Ed. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta. PT
Bumi Aksara
Djamarah, Saiful Bahri. dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
membaca.html (diakses pada 08-10-20140)
Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian
Pengajaran di Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Hadi, Abdul. 2010. Artikel “Skimming dan Scanning”. Tersedia
Sudrajat, Akhmad. 2008. Media Pembelajaran.
Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin. 2010. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini.
Bandung: Falah Production.
 

My Simply Blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos